Niniak Mamak Koto Nan Ampek Tuntut Keterlibatan dalam Revitalisasi Pasar Payakumbuh

Payakumbuh - Atensinews.co.

‎Sebelum meninjau pasar Payakumbuh pasca kebakaran yang terjadi pada Selasa (26/8/2025) lalu, Ninik Mamak Koto Nan Ampek berkumpul terlebih dahulu disalah satu tempat di Kawasan Koto Nan Ampek, guna membahas berbagai hal, Minggu pagi,  (7/9/2025).

‎Hadir dalam pertemuan Niniak Mamak Koto Nan Ampek Ketua KAN Dt. Rajo Pangulu Rajo Nan Itam beserta jajaran pengurus Dt. Majo Nan Runciang, Dt.Rajo Sinaro, Dt.Gayua, Dt.Mantiko Alam, Dt. Paduko Sati Marajo, Dt. Pado Pangulu,  Dt.Payuang Omeh, Dt. Rajo Imbang, Dt.Malingka Sati Dt Mangkuto Alam, Dt.Bangso.Nan Putiah

‎Dalam pertemuan tersebut, Niniak Mamak Koto Nan Ampek membahas kondisi terkini pasca kebakaran pasar Payakumbuh. Dimana Pemko setempat, akan melakukan relokasi dan revitalisasi pasar Payakumbuh. Dalam hal itu Niniak Mamak meminta agar pemko terlebih dahulu duduk bersama dengan mereka.

‎" Bagaimanapun kawasan pasar Payakumbuh Blok Barat, terdiri dari Tanah Ulayat Nagari Koto Nan Ampek, untuk itu langkah dan kebijakan yang diambil oleh Pemko Payakumbuh hendaknya melibatkan kaum adat," ujar Ketua KAN Koto Nan Ampek, YE. Dt Rajo Penghulu Nan Itam.

‎Sementara itu Zeki Dt Paduko Sati Marajo menyampaikan Persoalan Pasar Payakumbuh memilki sejarah tersendiri bagi Nagari Koto Nan Ampek. Dimana Pasar serikat Payakumbuh berdiri pada abad ke 19 sekitar pertengahan tahun 1840-1850an disebut serikat karena pasar ini di bangun dan di kelola bersama (berserikat) nagari nagari ( koto nan 4 nagari koto nan godang,parik muko aia dan balai panjang)sebagai pusat perdagangan bersama sekitar ahir abg 19 belanda mulai mengatur dan memungut pajak pasar ada catatan bahwa belanda mengikat perjanjian dengan niniak mamak koto nan ompek untuk pengelolaan pasar dan pemanfaatan tanah pasar disinilah muncul istilah kontrak pasar serikat dengan kolonial belanda,tujuannya belanda mendapatkan pemasukan dari pajak sementara nagari tetap mengakui pasar itu sebagai tanah ulayat nagari koto nan ompek dan di tahun 1937 kolonial belanda  membuat dengan niniak mamak koto nan ompek dengan isi surat perjanjian Hak Kelola Pasar diserahkan ke belanda akan tetapi Hak Milik Tanah tetap ditangan nagori koto nan ompek san hasil pengelolaan disalurkan lewat komite pasar ,perjanjian ini sangat penting karena menjadi dasar bahwa tanah blok barat bukan aset pemerintah tapi tanah ulayat nagori koto nan ompek,

‎Dipertegas lagi oleh Dt Rajo Sinaro Dimana beliau menyampaikan kebakaran yang terjadi pada tahun 1972 Pasar Serikat termasuk Blok Barat hangus terbakar dan pemerintah kembali membangun pada tahun 1974/1975 dengan dana APBN walaupun dibangun pemerintah tanahnya tetap ulayat Nagori Koto Nan Ompek. Hal ini diperkuat lagi bahwa dalam pemungutanrangka pajak dan retrebusi  itu dilakukan oleh Nagori yang dengan petugas pemungutan dari anak nagori Koto Nan  Ompek, ujar Dt.Rajo Sinaro

‎Setelah berdiskusi barulah rombongan niniak mamak menuju pasar Payakumbuh. Dilokasi kebakaran Niniak Mamak menyaksikan puing puing reruntuhan akibat kebakaran pada 26 Agustus 2025 lalu. Dimana Niniak Mamak merasa berduka, dan ikut prihatin dengan adanya musibah tersebut.

‎( Red )

0 Komentar