Terkait Isu Penurunan Pelayanan Rumah Sakit dr.Thomsen Nias, Begini Tanggapan Ketua DPRD Kab. Nias

Gunungsitoli - Atensinews.co.

‎Masyarakat kepulauan nias akhir - akhir ini dibuat resah terkait dengan pelayanan rumah sakit dr. Thomsen Nias yang menjadi andalan masyarakat untuk mencari pengobatan mengalami penurunan, ditambah lagi dengan dugaan isu terkait penurunan Grade Rumah Sakit dr. Thomsen Nias dari Grade C ke Grade D dan kosongnya ruang poli bedah yang mengakibatkan pasien berpindah rujukan ke rumah sakit lain.

‎Terkait hal ini, Sabayuti Gulo selaku Ketua DPRD Nias angkat bicara terkait beberapa informasi dari masyarakat terkait keluhan pelayanan kesehatan yang semakin menurun dalam beberapa bulan ke belakang serta kondisi ruangan poli bedah yang kosong akhir - akhir ini.

‎Ketika di wawancarai melalui sambungan whatsapp, dirinya menuturkan bahwa pihaknya telah menerima banyak keluhan dan laporan dari masyarakat terkait hal tersebut dan akan mempelajari lebih lanjut.

‎“Kami akan melakukan pendalaman terkait informasi ini, dan tentu saja koordinasi Dengan Pemerintah Daerah merupakan langkah awal sehingga kita dapat memahami permasalahan yg ada. Jika diperlukan Rapat dengar pendapat dapat kita lakukan,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Nias, Sabayuti Gulo.

‎Sementara itu, ketika dirinya ditanya lebih lanjut soal ruangan poli bedah yang kosong dan beberapa dokter yang lebih mementingkan praktek diluar daripada didalam rumah sakit, ia menyatakan bahwa para dokter yang juga sebagai ASN harus memberi diri lebih untuk pasien di dalam rumah sakit ketimbang diluar.

‎"Kita dapat informasi bahwa kenyataannya seperti itu, harapan kita para dokter harus mengutamakan tugas pokok sebagai ASN di tempat kerjanya dan sebagai lembaga pengawasan akan mendorong manajemen RSU untuk tetap melakukan pelayanan terbaik," ungkap Sabayuti.

‎Disaat yang sama, awak media mencoba menghubungi Direktur RSUD dr. Thomsen Nias, dr. Noverlina Zebua terkait informasi tersebut, namun hasilnya tidak ada respon dan terkesan bungkam.

‎(Tim)

0 Komentar