Tangerang Selatan – Atensinews.co.
Kelurahan Parigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, menggelar Festival Budaya Betawi sebagai bentuk nyata kecintaan dan komitmen dalam melestarikan warisan budaya lokal. Acara yang diwarnai berbagai pertunjukan seni, kuliner khas Betawi, serta parade rantang ini berhasil menghadirkan semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat.
Lurah Parigi Baru, Ade Helmi Firmansyah, dalam sambutannya menegaskan bahwa festival ini bukan hanya sekadar ajang hiburan, tetapi juga sarana memperkuat identitas budaya Betawi di tengah masyarakat.
“Festival ini adalah pernyataan kecintaan kita terhadap budaya Betawi, budaya yang kaya akan nilai, adat, dan tentunya rasa. Siapa yang bisa menolak nikmatnya semur jengkol, kerak telor, bir pletok, hingga sayur bayangin? Semua itu adalah warisan rasa yang harus terus dijaga,” ujarnya.
Ade Helmi juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda, komunitas seni, serta pelaku UMKM dalam menjaga dan memajukan budaya Betawi agar tetap hidup dan berkembang.
“Anak-anak muda, komunitas seni, pelaku UMKM, dan seluruh elemen masyarakat dapat berperan aktif dalam merawat kekayaan lokal ini,” tambahnya.
Salah satu atraksi yang menarik perhatian warga adalah Parade Rantang, simbol gotong royong dan kepedulian masyarakat Betawi. Rantang bukan sekadar wadah makanan, tetapi juga lambang kasih sayang dan tradisi berbagi yang telah mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Betawi.
“Parade rantang bukan hanya arak-arakan, tapi juga pesan moral yang dibawa keliling agar semua warga merasa memiliki dan menjaga budaya kita bersama,” jelas Ade Helmi.
Di akhir sambutannya, ia mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, swasta, komunitas, maupun masyarakat luas, untuk terus bergandengan tangan merawat akar budaya Betawi.
“Dengan begitu, identitas Betawi akan tetap lestari di tengah kemajuan zaman,” pungkasnya.
Festival Budaya Betawi Parigi Baru diharapkan menjadi agenda rutin yang tidak hanya memperkuat kebersamaan warga, tetapi juga menjadi ruang kreatif bagi pelaku seni dan UMKM dalam memperkenalkan budaya lokal ke masyarakat luas.
Teti
0 Komentar