Bogor - Atensinews.co.
Memasuki masa reses anggota DPRD Kabupaten Bogor Beben Suhendar dan 7 anggota lainnya yang berasal dari Dapil 2 mengadakan kegiatan reses di aula Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor pada Rabu (16/7/2025).
Reses dihadiri Forkopimcam Cariu, para kepala UPT, Kades se-kecamatan Cariu, dan stakeholder lainnya sementara dari anggota DPRD Kabupaten Bogor Dapil 2 adalah Beben Suhendar-Gerindra, H Ansori -Gerindra, Rudi Sabana-Nasdem, Hj Nunur Nurhasdian-PKB, H Amin Sugandi-Golkar, H Sulaeman-PKS dan Ahmad Fatoni-PKS, dipimpin ketua rombongan H Junaidi Samsudin yang juga selaku wakil ketua DPRD.
Camat Cariu H Agus Sopyan Budi Asmar dalam sambutannya mengatakan menyambut baik kedatangan anggota DPRD Kabupaten Bogor Dapil 2 yang menyambangi wilayahnya dalam rangka kegiatan reses.
"Mudah-mudahan dalam reses ini para anggota dewan bisa mendengar dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Kecamatan Cariu, agar kedepannya dapat menjadi Kecamatan yang dapat membanggakan di Kabupaten Bogor,"ujarnya.
Camat Agus juga secara umum memaparkan terkait persoalan krusial yang dihadapi masyarakat Cariu yang membutuhkan dukungan dan perjuangan anggota DPRD Kabupaten Dapil 2, semisal pembangunan bendungan Cibeet-Cijurey yang masih menyisakan persoalan di masyarakat dan beberapa hal lainnya.
H Junaidi Samsudin mewakili rombongan anggota dewan dalam sambutannya menyampaikan bahwa 55 anggota DPRD Kabupaten Bogor saat ini sedang melaksanakan reses keluar menyambangi dapilnya masing-masing.
"Mulai dari Senin kemarin kegiatan reses dilaksanakan untuk menyerap aspirasi dari dapil masing-masing, dengan kehadiran kami hari ini dapat mengetahui masalah-masalah yang ada di Kecamatan Cariu dapat diusulkan, kami akan bawa ke Pemda melalui rapat paripurna, kami perjuangkan, apa yang menjadi aspirasi masyarakat Cariu minimal atau sebanyak-banyaknya dapat terealisasi tahun 2026,"ungkap Junaidi yang akrab disapa Junsam.
Junsam mempersilahkan hadirin mengusulkan program apa saja yang menjadi prioritas di wilayahnya masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut Beben Suhendar merespon pertanyaan dari peserta reses terkait 3 hal yakni pertama terkait proyek Cibeet-Cijurey bahwa pihaknya dari komisi 3 pernah mendatangi kantor BBWS baik yang di Jakarta dan Bandung bahwa proyek tersebut wajib berjalan karena sudah sesuai kesepakatan.
Hal kedua terkait persoalan sampah dikatakannya DLH Kabupaten Bogor membayar kontribusi ke kas daerah sesuai Perda yang berlaku itu disetorkan tiap UPT dan perlu dipahami masyarakat untuk juga berkontribusi terhadap urusan sampah ini.
Selain itu Beben mengatakan kalau Botim mau bersih TPA Nambo harus difungsikan dengan maksimal, karena selama ini sampah harus dibuang ke Galuga selain jauh juga terkait lahan Pemkab Bogor 7 ha bersinggungan dengan Pemkot Bogor.
Hal ketiga yang disorot adalah rencana pemekaran Bogor Timur yang mana dengan PAD 750 Milyar sementara yang diterima kembali untuk pembangunan di Bogor Timur dinilai belum sebanding.
"Tahun krusial tahun 2026 Bogor Timur harus jadi, juknis dan anggaran persiapan, titik pusat ibukota Jonggol yang sudah diusulkan ke Gubernur dan Kementerian,"ujar Beben bersemangat yang disambut hadirin dengan riuh.
(Dewi/Tom)
0 Komentar