Orang Tua Pertanyakan Proses SPMB di SMAN 5 Tangsel, Nilai dan Rumah Dekat Tetap Tidak Lolos

Tangerang Selatan – Atensinews.co.

Sejumlah orang tua calon siswa mengeluhkan dan mempertanyakan transparansi proses Sistem Penerimaan Murid Baru, yang merupakan sistem penerimaan siswa baru di tingkat pendidikan dasar dan menengah, (SPMB)  di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan. Mereka mengaku kecewa karena anak-anak mereka dengan nilai akademik tinggi dan jarak rumah yang dekat dari sekolah justru tidak diterima.

Keluhan ini mencuat sejak diumumkannya hasil seleksi SPMB pada Senin, 30 Juni 2025. Salah satu orang tua murid, Titin (56), mengaku terkejut karena anaknya yang mendapatkan nilai 86,98 dan berdomisili hanya 245 meter dari SMAN 5 Tangerang Selatan tidak lolos seleksi.

“Saya dan anak saya sudah melakukan revisi data pada tanggal 20 Juni 2025 setelah sebelumnya ditolak pada tanggal 19 Juni 2025. Verifikasi selesai pada 21 Juni 2025 siang. Namun, pada sore harinya, tautan akses ke laman SPMB  SMAN 5 tiba-tiba tidak bisa dibuka,” ungkap Titin, Senin (7/7/2025).

Ia menambahkan bahwa hingga kini belum ada penjelasan jelas dari panitia sekolah. Kepala sekolah dan ketua panitia pun sulit ditemui. Sementara, panitia yang berjaga di sekolah terkesan tertutup dan enggan memberikan informasi rinci.

Keluhan serupa disampaikan Sulastri, orang tua calon siswa lainnya. Ia mempertanyakan batas nilai minimal untuk diterima di sekolah tersebut.

“Kami merasa nilai anak kami tidak rendah. Tapi ternyata tidak diterima. Kami ingin tahu, sebenarnya berapa nilai minimal agar bisa masuk SMAN 5 Tangerang Selatan,” ujar Sulastri.

Menurutnya, transparansi dalam proses seleksi sangat penting agar masyarakat mengetahui standar dan mekanisme penerimaan yang diterapkan oleh pihak sekolah dan Dinas Pendidikan.

Beberapa orang tua lainnya juga menyuarakan kekhawatiran yang sama dan mendesak pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Provinsi Banten agar membuka data secara jelas dan terbuka, termasuk daftar nilai terendah yang diterima dan kriteria penilaian yang digunakan.

“Kami bukan ingin menyalahkan, hanya ingin mendapat penjelasan dan belajar dari proses ini,” tambah salah satu orang tua.

Mereka juga mengungkapkan kekhawatiran mengenai dugaan adanya "titipan" dari oknum pejabat yang diduga mempengaruhi hasil seleksi.

Pihak media yang mencoba mengonfirmasi hal ini ke SMAN 5 Tangerang Selatan juga mengalami kesulitan. Akses ke ketua panitia dan kepala sekolah tertutup, bahkan pihak keamanan sekolah membatasi pertemuan dengan awak media.

Hingga berita ini diturunkan, Dinas Pendidikan Provinsi Banten belum memberikan pernyataan resmi terkait nilai ambang batas dan kuota penerimaan di masing-masing sekolah negeri, khususnya di Kota Tangerang Selatan.

(Teti)

0 Komentar