Payakumbuh - Atensinews.co.
Rencana Pembangunan Gerbang Selamat datang di kawasan Ngalau, Kelurahan Balai Panjang, Kota Payakumbuh, memicu polemik di tengah masyarakat adat Nagari Limbukan.
Padahal Wakil Wali Kota (Wawako) Elzadaswarman menegaskan bahwa gerbang ini bukan batas administratif, melainkan simbol penyambutan masuk ke Kota Payakumbuh.
Namun Diksi Wawako dinilai tidak memenuhi ekspektasi masyarakat hingga berujung penolakan.
Rajo Nagari Limbukan, Yanuar Ghazali (Udo) menyatakan penolakan tegas. Ia menilai pembangunan ini dapat menimbulkan kesalahpahaman batas wilayah dan berpotensi memicu konflik sosial.
Yanuar menyinggung kesepakatan batas kota yang telah ditetapkan pada 1970 dan disepakati ulang pada 2021.
"Secara historis, Penetapan batas Administratif antar Wilayah itu didahului dengan kesepakatan antar Lembaga Adat, jadi sejak tahun 1970 sudah ada kesepakatannya, Jika sekarang Pemko Payakumbuh menetapkan batas baru yang tidak sesuai dengan kesepakatan tahun 1970, itu Harus ditolak" Tegas Rajo Limbukan.
Lebih jauh Uda menukuk, Pembangunan gerbang ini nantinya akan memicu perdebatan tentang batas kota Payakumbuh., seperti yang terjadi dengan Nagari Koto Tuo Kecamatan Harau.
Yanuar Ghazali bersikukuh bahwa batas kota seharusnya berada di Aie Taganang, 6,7 km dari pusat kota. Ia khawatir pembangunan gerbang ini dapat mencederai kesepakatan adat dan pemerintahan sebelumnya.
Selain Udo, Suara dukungan datang dari niniak mamak Nagari Balai Panjang, Dt. Rajo nan Sati, yang menyarankan agar gerbang dibangun di dekat Padang Sikali.
Namun, Dt. Paduko Saruanso dari Nagari Limbukan mengungkapkan kekhawatirannya akan polemik yang mungkin timbul dan menyarankan agar pembangunan dilakukan di lokasi gerbang lama yang telah roboh.
Pembangunan infrastruktur harus dirancang dengan cermat dan partisipatif demi menjaga harmoni antarwilayah dan masyarakat adat. Pemerintah Kota Payakumbuh diharapkan dapat melibatkan semua pihak dan membuat nota kesepahaman (MoU) untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.
Terakhir Udo dan Tokoh Balai Panjang lainnya meminta Pemko Payakumbuh melakukan Kajian ulang yang lebih komprehensif, tujuannya untuk mencegah serta menghindari terjadinya gesekan dikemudian hari.
( Aweng )
0 Komentar