Payakumbuh - Atensinews.co.
Pelantikan sembilan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh pada Kamis, 16 Oktober lalu, memicu badai kritik pedas dari masyarakat. Proses seleksi yang digadang-gadang transparan justru menyimpan sejumlah kejanggalan yang membuat publik bertanya-tanya.
Akses ke website resmi Pemerintah Kota Payakumbuh menjadi sorotan utama. Warga mengeluhkan sulitnya mengakses website, terutama saat pengumuman hasil seleksi. "Website selalu down setiap ada pengumuman penting. Ini seperti ada yang sengaja menghalangi akses informasi," ujar seorang warga dengan nada geram.
Kejanggalan lain terletak pada proses seleksi yang terkesan "lulus semua". Tidak ada satu pun peserta yang dinyatakan gugur dari awal hingga akhir. Lebih aneh lagi, nilai peserta tak pernah dipublikasikan. "Pengumuman selalu diurutkan berdasarkan abjad. Bagaimana kami tahu standar penilaiannya? Ini jelas tidak transparan!" keluh warga lainnya.
Tokoh masyarakat Kota Payakumbuh, Om Saii, tak tinggal diam. "Seleksi pejabat publik harus bersih dari praktik KKN. Jangan sampai jabatan strategis diisi orang titipan yang tidak kompeten," tegasnya dengan nada berapi-api.
Om Saii juga menyoroti kinerja website pemerintah yang amburadul. "Website itu wajah pemerintah. Kalau sering error, bagaimana citra pemerintah di mata masyarakat? Ini memalukan!" cetusnya.
Om Saii mendesak Pemerintah Kota Payakumbuh untuk melakukan audit investigasi terhadap proses seleksi JPTP.
"Harus ada evaluasi menyeluruh! Jika ditemukan indikasi kecurangan, jangan ragu untuk membatalkan pelantikan dan melakukan seleksi ulang. Kita butuh pejabat yang Komneten, berintegritas, dan amanah," pungkasnya.
( Aweng )
0 Komentar