Riak-riak Pasca Temu Karya Karang Taruna Kecamatan Cileungsi, Aktivis Minta Jaga Marwah Organisasi, Hindari Pernyataan Di luar Forum ‎

Bogor - Atensinews.co.

‎Aktivis Karang Taruna Kabupaten Bogor, Ramdani, menegaskan bahwa setiap dinamika dan perbedaan pendapat dalam Temu Karya Karang Taruna merupakan hal yang wajar selama diselesaikan melalui forum resmi persidangan.

‎Hal tersebut disampaikannya  merespon munculnya pernyataan 7 Katar Desa di luar forum pasca berakhirnya Temu Karya Kecamatan Cileungsi yang telah menetapkan Ketua baru untuk periode 2025–2030.

‎Ramdani menyatakan bahwa proses temu karya sudah dijalankan hingga tuntas dan seluruh peserta sidang mengikuti rangkaian persidangan sampai menghasilkan keputusan akhir.

‎“Apapun konstelasinya, setiap persidangan pasti ada dinamika. Kalau ada hal-hal yang tidak bisa diterima, mestinya disikapi di forum resmi. Ketika peserta mengikuti hingga akhir, berarti mekanisme itu telah diterima. Kalau ada ungkapan di luar forum, itu menjadi sikap pribadi, namun bukan sikap resmi organisasi,” ujarnya kepada awak media Minggu (16/11/2025).

‎Ia menegaskan pentingnya menjaga marwah Karang Taruna secara bersama-sama melalui ruang yang sah.


‎“Kalau bicara menjaga marwah Karang Taruna, hayu bareng-bareng dijaga secara sempurna di forum-forum yang sah dan resmi,” tegasnya.

‎Sepengetahuannya dinamika pemilihan yang sempat berjalan ketat hingga menghasilkan draw pada putaran pertama. Sesuai tata tertib persidangan, pemungutan suara kemudian diulang pada putaran kedua dengan menambahkan suara pembina sebagai bentuk solusi.

‎“Memasukan unsur pembina sebagai salah satu pemilih adalah solusi akhir ditengah kebuntuan proses musyawarah dan ketika itu dimasukkan, semua peserta tidak ada yang protes dan mengikuti pemilihan putaran kedua. Jika ada asumsi Camat tidak netral saya rasa ketika seseorang diberikan hak pilih, beliau bebas menentukan pilihannya dan semua pihak harus menghormatinya,” ungkap Ramdani.

‎Ramdani mengajak seluruh keluarga besar Karang Taruna se-Kecamatan Cileungsi, termasuk para tokoh masyarakat, untuk kembali menyatukan langkah pasca Temu Karya tersebut.

‎“Komitmen awal Temu Karya ini salah satunya bentuk rekonsiliasi untuk perbaikan Karang Taruna Cileungsi. Bukan berarti pengurusan sebelumnya tidak baik, tetapi agar organisasi ini lebih sehat kedepannya,” katanya.

‎Ia menekankan bahwa saat ini bukan lagi waktu untuk memperdebatkan perbedaan pilihan.

‎“Saya rasa apapun konstelasinya dan dinamikanya, teman-teman Katar  Cileungsi hari ini tidak lagi bicara perbedaan. Yang perlu dilakukan adalah duduk bersama, jelaskan hal yang perlu dijelaskan, demi membuat Karang Taruna Cileungsi lebih baik.” ungkapnya.

‎Di akhir pernyataannya, Ramdani mengingatkan bahwa esensi organisasi sosial bukan terletak pada jabatan melainkan manfaat nyata yang diberikan untuk masyarakat.

‎“Yang jelas di organisasi itu bukan tentang posisi, tapi tentang aksi dan kontribusi,” tutupnya.

‎Sementara itu Camat Cileungsi yang dianggap segelintir orang tidak netral dan asumsi lainnya, belum bisa berkomentar.
‎"Nanti aja ya Bang, saya konsen giat yang lain ya," ujarnya singkat melalui percakapan WhatsApp (16/11/2025).

‎(Tom-Dewi)

0 Komentar